Halaman

Sabtu, 07 September 2013

WONOGIRI

Wonogiri, (bahasa Jawa: wanagiri, secara harfiah "Hutan di Gunung"), adalah sebuah daerah kabupaten di Jawa Tengah. Secara geografis lokasi Wonogiri berada di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, bagian selatan langsung di bibir Pantai Selatan, bagian barat berbatasan dengan Wonosari di provinsi Yogyakarta, Bagian timur berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. Ibu kotanya terletak di Wonogiri Kota. Luas kabupaten ini 1.822,37 km² dengan populasi 1,5 juta jiwa.

Sejarah:

Sejarah berdirinya Kabupaten Wonogiri dimulai dari embrio "kerajaan kecil" di bumi Nglaroh Desa Pule Kecamatan Selogiri. Di daerah inilah dimulainya penyusunan bentuk organisasi pemerintahan yang masih sangat terbatas dan sangat sederhana, dan dikemudian hari menjadi simbol semangat pemersatu perjuangan rakyat. Inisiatif untuk menjadikan Wonogiri (Nglaroh) sebagai basis perjuangan Raden Mas Said, adalah dari rakyat Wonogiri sendiri ( Wiradiwangsa) yang kemudian didukung oleh penduduk Wonogiri pada saat itu.

Mulai saat itulah Ngalroh (Wonogiri) menjadi daerah yang sangat penting, yang melahirkan peristiwa-peristiwa bersejarah di kemudian hari. Tepatnya pada hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rabi'ul awal (Mulud) Tahun Jumakir, Windu Senggoro: Angrasa retu ngoyang jagad atau 1666, dan apabila mengikuti perhitungan masehi maka menjadi hari Rabu Kliwon tanggal 19 Mei 1741 ( Kahutaman Sumbering Giri Linuwih), Ngalaroh telah menjadi kerajaan kecil yang dikuatkan dengan dibentuknya kepala punggawa dan patih sebagai perlengkapan (institusi pemerintah) suatu kerajaan walaupun masih sangat sederhana. Masyarakat Wonogiri dengan pimpinan Raden Mas Said selama penjajajahan Belanda telah pula menunjukkan reaksinya menentang kolonial.

Jerih payah pengeran Samber Nyawa ( Raden Mas Said ) ini berakhir dengan hasil sukses terbukti beliau dapat menjadi Adipati di Mangkunegaran dan Bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya ( KGPAA) Mangkunegoro I. Peristiwa tersebut diteladani hingga sekarang karena berkat sikap dan sifat kahutaman ( keberanian dan keluhuran budi ) perjuangan pemimpin, pemuka masyarakat yang selalu didukung semangat kerja sama seluruh rakyat di Wilayah Kabupaten Wonogiri.

Pariwisata:

Di Kabupaten Wonogiri terdapat banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Baik wisata spiritual, petualangan, wisata alam dan lain sebagainya. Di antaranya obyek wisata Waduk Gajah Mungkur, wisata ganthole.

Terdapat sebuah situs bersejarah bernama "Kahyangan" di dusun Dlepih, Tirtomoyo, yang jaraknya kurang lebih 47 km dari ibu kota kabupaten Wonogiri.

Dari Kota Wonogiri, pengunjung bisa naik bus dari terminal bus giriwono dan naik minibus dari dekat ponten (dekat Kantor Badan Pertanahan), jurusan Tirtomoyo. Dari Tirtomoyo, bisa naik angdes jurusan Kahyangan atau Sukarjo. Sampai sekarang belum ada angdes yang bisa masuk sampai Kahyangan, sehingga harus dilanjutkan jalan kaki sekitar 1 Km. Pengunjung berkendaraan bisa langsung sampai ke tempat parkir Kahyangan.

Sebetulnya desa Taman dulunya merupakan sentra batik tulis, yang produknya banyak disetorkan ke Solo, untuk diproses lanjut. Banyak warga desa yang bergerak di bidang yang berhubungan dengan batik, baik sebagai pembatik, pembuat patron, pemasok kain mori. Akan tetapi, seiring dengan diperkenalkannya teknik pembuatan genting press, yang hasilnya cepat diperoleh, maka semakin lama industri batik semakin tergeser.

Sesampai di Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto Wijoyo, atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama kerajaan Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang percaya tahyul, dilarang memakai baju yang berwarna hijau.

Tempat itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa (bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah, terutama dari daerah Yogyakarta, untuk bertirakatan di sana. Di hari-hari biasa, terutama malam Jumat Kliwon, biasanya banyak dikunjungi orang-orang dari luar daerah, yang mengadakan syukuran atas keberhasilan yang telah dicapai di tempat perantaunnya, dengan mengundang warga sekitar.

Tempat Wisata Lain:

Obyek Wisata Sendang Girimanik Pantai Sembukan Pantai Nampu Musium Wayang Kulit Cagar Alam Danalaya Gua Ngantap Sendang Siwani Gua Putri Kencono Gua Musium karst Jala karamba

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Wonogiri

Sumber Gambar:

(Peta Wonogiri) http://abjateng.net46.net/peta.php?k=wonogiri

(Peta Jawa Tengah) https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiAavR6n1A-eYyoLo4zfLK7nSeeLhJ1Ca1W8mnMxwhqQBzU1-yx5l0xgF72EdPAmIMiDPB1H8RBc48UDzGTPtFmNuQpK0OqxzXjyuZr70cg6HcT202x5GRZ0-Skny-JAwMUO_rZW-semY/s1600/jawa+tengah.png

http://bismania.org/buletin/berita-pengumuman-kegiatan/tour-de-wonogiri/

http://wonogirinews24.blogspot.com/2008/02/iklan-rokok-mengepung-kota-wonogiri.html

http://nurypuspa.files.wordpress.com/2009/11/2007072509480903_gajahmungkur-161.jpg

Kamis, 06 Juni 2013

Apa khabar Kanigoro







Apa khabar Kanigoro?

Kangen dengan suasananya. Kangen dengan alamnya yang asri dan indah. Kangen dengan keramah-tamahan  penduduknya. Kangen dengan hangatnya berkumpul bersama keluarga. Kangen dengan canda tawa teman dan kerabat.

Selasa, 05 Maret 2013

jalan di Kanigoro




Ini adalah jalan di desa Kanigoro. Jalan ini dibuat dengan cara dicor beton. Walaupun tidak seluruh badan jalan yang dicor, tapi masyarakat Kanigoro sudah cukup senang dengan dicornya jalan ini. Karena semenjak jalan ini dicor dapat mempermudah akses menuju desa kanigoro dan sekitarnya. 

Dulunya jalan ini hanya berupa batu yang disusun sedemikian rupa, yang apabila musim hujan akan sangat licin. Jangankan untuk lewat kendaraan, untuk jalan kakipun akan sangat kesulitan, apalagi pada jalan di tanjakan atau turunan.

Tapi syukur sekarang berkat bantuan dari pemerintah, serta swadaya masyarakat, sekarang jalan di desa kanigoro ini jauh lebih bagus, dan lebih mempermudah masyarakat kanigoro untuk melakukan aktifitas keseharian mereka.

Pembangunan jalan ini dilakukan dengan cara bergotong-royong, karena inilah ciri dari masyarakat kanigoro. Hidup bergotong-royong masih menjadi hal yang kental dalam kehidupan masyarakat kanigoro. 

Sabtu, 16 Februari 2013

bak air


Bak air ini dibangun untuk mencukupi kebutuhan air diwilayah Kanigoro dan sekitarnya di musim kemarau. Tapi sayang bak air ini sekarang sudah tidak lagi digunakan. Padahal dengan adanya bak air ini masyarakat Kanigoro dan sekitarnya akan lebih mudah untuk mendapatkan air bersih. Dan dibandingkan dengan air tangki, membeli air di bak ini jauh lebih murah, dan lebih cepat pula mendapatkanya. Bak air ini ada tiga buah yan di bangun berjejer di sebuah gunung.

Selain sebagai tempat penampungan air, bak ini juga sering dijadikan tempat jalan-jalan bagi anak-anak maupun remaja Kanigoro dan sekitarnya, apalagi di bulan puasa, mereka biasanya pada jalan-jalan kesini sehabis sholat shubuh. Mereka pada ngobrol, bersenda gurau dan bercanda ria. 

Jumat, 08 Februari 2013

nongko gabuk


view nongko gabuk (gambar dari mbak ivo vedovato)

Bancakan


"BANCAKAN" Adalah sebuah sarana masyarakat untuk mengucapkan rasa syukur atas apa yang telah dianugerahkan oleh Tuhan kepada umatnya. "BANCAKAN" juga sebagai pengharapan atas apa yang ingin dicapai.